Sabtu, 04 September 2010

Aspek Kimia Tubuh



PENDAHULUAN
Biokimia berasal dari kata Bios yang artinya kehidupan dan Chemist yang artinya Kimia
Biokimia dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang daur kimia kehidupan. Makhluk hidup tersusun atas sel atau dengan kata lain sel merupakan unit struktural makhluk hidup.
 Biokimia juga sering dikatakan sebagai The Chemistry of living thing. Hal ini menyangkut dengan pengertian tentang makhluk hidup, baik yang bersel satu maupun lebih yang di sekitarnya terdapat sekumpulan zat yang tidak hidup. Zat – zat tersebut berbaur dan bereaksi sesamanya secara rumit namun tetap beraturan
Biokimia pada dasarnya bertujuan mempelajari proses transformasi serta fungsi – fungsi senyawa yang diproduksi di dalam sistem biologis sesuai dengan aktifitas kehidupan. Sehingga Ilmu Biokimia menjadi sangat penting untuk mendasari pengembangan pengetahuan dalam hal ini Ilmu Kedokteran. Pada saat ini Ilmu Biokimia telah berkembang sedemikian pesatnya bersama dengan ilmu – ilmu dasar lainnya sehingga mempunyai arti penting dalam bioteknologi seperti dalam mensintesis, mengisolasi serta memurnikan zat – zat yang digunakan sebagai obat atau zat pencegah penyakit tertentu yang sulit disembuhkan sehingga dapat menunjukkan pengobatan yang rasional serta efektif, mengungkap penyebab fundamental dan mekanisme terjadinya penyakit, dalam pembuatan senyawa – senyawa diagnostik untuk mempelajari berbagai penyakit sehingga dapat membantu menegakkan diagnostik penyakit yang spesifik, memantau perjalanan penyakit dan menilai respon penyakit terhadap terapi.


SENYAWA KIMIA DALAM JASAD KEHIDUPAN
1.1
 


Tubuh tersusun atas unsur – unsur yang persentasenya berbeda , terbanyak adalah karbon, Oksigen ,Hidrogen Nitrogen, Kalsium, Fosfor dan kalium sedang yang lain hanya dalam persentase yang kecil  ( Tabel I)
No
Unsur
%
No
Unsur
%
1.
Karbon
50
8.
Sulfur
0,8
2.
Oksigen
20
9.
Natrium
0,4
3.
Hidrogen
10
10.
Klor
0,4
4.
Nitrogen
8,5
11.
Magnesium
0,1
5.
Kalsium
4
12.
Besi
0,01
6.
Fosfor
2.5
13.
Mangan
0,001
7.
Kalium
1
14.
Iodium
0,00005

Unsur – unsur di atas membentuk molekul yang dalam makhluk hidup dikenal sebagai biomolekul. Ada beberapa biomolekul penyusun tubuh , terutama adalah DNA, RNA, Protein, Polisakarida dan Lipid yang yang masing- masing tersusun atas molekul yang spesifik dan mempunyai fungsi yang berbeda  (Tabel II )
No
Biomolekul
Molekul Pembangun
Fungsi Utama
1.
DNA
Deoksiribonukleotida
Materi Generik
2.
RNA
Ribonukleotida
Sintesa Protein
3.
Protein
Asam Amino
Mjd bag dari sel yang melangsungkan kerja
4.
Polisakarida
( Glikogen )
Glukosa
Sumber energi jangka pendek
5.
Lipid
Asam Lemak
Sumber energi jangka panjang

Komposisi tubuh manusia bersifat dinamis, artinya yang lama selalu diganti dengan yang baru. Sebagian besar berat badan manusia berasal dari air dan selebihnya berupa senyawa organik dan anorganik ( Tabel III )
No.
Komponen
Persentase Berat
1.
Air
55
2.
Senyawa Organik
-         Protein
-         Lipid
-         Karbohidrat

15
15
5
3.
Senyawa Anorganik / Mineral
5

AIR
Air adalah komponen kimia utama pada organisme makhluk hidup. Sifat fisiknya unik yang mencakup kemampuan untuk melarutkan berbagai molekul organik dan anorganik sehingga berfungsi sebagai pelarut biologis yang paling ideal atau sebagai media untuk kelangsungan berbagai metabolisme dan reaksi di dalam tubuh juga merupakan produk akhir metabolisme oksidatif makanan serta untuk menjaga stabilitas suhu tubuh.
Kebutuhan air dalam tubuh berasal dari air yang diminum setiap hari termasuk dari makanan serta air yang terbentuk di dalam sel atau disebut air oksidasi yang kadarnya sekitar 15 %.
Air memiliki sedikt kecenderungan untuk terdisosiasi ( terurai ) menjadi ion hidroksida dan proton. Pengendalian keseimbangan air air bergantung pada mekanisme – mekanisme hipotalamus yang mengontrol rasa haus, pada hormon anti diuretik (ADH), pada retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan pada pengeluaran melalui penguapan. Diabetes Insipidus nefrogenik, yaitu ketidakmampuan memekatkan urin atau menyesuaikan tubuh dengan perubahan – perubahan ringan dalam osmolaritas cairan ekstra sel, terjadi karena osmoreseptor tubulus ginjal tidak berespon terhadap ADH.

SENYAWA ORGANIK
Senyawa Organik dibedakan atas senyawa organik struktural yaitu protein, fosfolipid, glikoprotein, glikolipid, kolesterol dan lain –lain dan senyawa organik nonstruktural yaitu senyawa cadangan dalam tubuh seperti glikogen yang merupakan  cadangan hidrat arang terutama di sel hati dan otot, triasilgliserol adalah senyawa cadangan lemak di jaringan adiposa, senyawa intermediete di jalur – jalur metabolisme dan senyawa metabolit yang akan diekskresi tubuh seperti ginjal, paru – paru dan saluran pencernaan.

SENYAWA ANORGANIK
Senyawa Anorganik atau mineral dijumpai dalam bentuk Kation dan Anion. Kation misalnya natrium,kalium,kalsium,magnesium dan fero , sedang kation lain hanya dalam jumlah sedikit. Anion misalnya ion – ion bikarbonat, bihidrofosfat, asam fosfat dan sulfat


Sintesis  dan  Degradasi
1.2
 


Proses Sintesis dan Degradasi selalu terjadi dalam kehidupan. Sintesis adalah proses pembentukan suatu molekul yang lebih besar dari molekul yang lebih kecil, misalnya protein merupakan molekul yang sangat besar yang disintesa dari asam amino – asam amino yang lebih kecil dengan mekanisme yang sangat rumit.
Gambar 1.1. Sintesa Protein dalam Ribosom

Sedang Degradasi adalah pemecahan atau pembongkaran molekul – molekul yang besar menjadi lebih kecil, misalnya pada degradasi asam amino. Asam amino yang berlebihan tidak dapat disimpan dan diekskresikan digunakan sebagai bahan bakar.Gugus amino dibebaskan menjadi urea sebagai rangka karbon diubah menjadi zat antara metabolisme. Asam amino Arginin mengalami degradasi menjadi Urea dan Ornitin, urea diekskresikan melalui ginjal